PIKIRAN RAKYAT
– Sudah 100 hari Andra Soni menjalani tugas sebagai Gubernur Banten sejak dilantik pada tanggal 20 Februari 2025. Bagaimana perkembangan pengejawantahan janji-janjinya dalam praktik?
Dalam rangka memenuhi harapan besar dari masyarakat mengenai keenam komitmennya dalam Kampanye, kedua program utama yang sangat berdampak pada kalangan petani kecil dan kelompok rendah lainnya adalah peningkatan Dana Desa sebesar 300 juta rupiah setiap tahun serta memberi insentif bagi guru honor. Untuk informasi lebih lanjut, silakan simak laporannya secara lengkap!
Dana Desa Sebesar Rp300 Juta: Hanya Cair Rp100 Juta
Janji Andra Soni untuk menambah dukungan finansial ke desa senilai Rp300 juta setiap tahun sampai saat ini belum direalisasikan.
Pemprov Banten telah menyalurkan dana sebesar Rp100 juta untuk setiap desa yang mencakup 1.238 desa di keempat kabupaten tersebut. Peningkatan anggaran ini akan direalisasikan secara bertahap sampai akhir periode pelayanan Andra tahun 2030.
“Jika saat ini bernilai 100 miliar rupiah, hal tersebut disebabkan oleh sisa masa jabatannya yang masih lima tahun. Peningkatan dana bantuan akan dijalankan secara bertahap. Tidak secara instan langsung mencapai angka 300 miliar rupiah, mengingat perlu penyesuaian dengan berbagai program prioritas lain yang tak kalah penting,” ungkap Sitti Ma’ani Nina, Pelaksana Tugas Inspektur Wilayah Propinsi Banten dalam wawancara tersebut.
Pikiran-Rakyat.com
, Jumat, 30 Mei 2025.
Dia menegaskan bahwa komitmen politik Andra Soni akan diwujudkan sesuai denganrencana pengembangan jangka panjang selama lima tahun. Tidak hanya itu, berbagai proyek infrastruktur seperti “Jalan Desa Sejahtera” telah dimulai.
“Terkait dengan komitmen politik selama Lima Tahun, ini tentu akan tercapai. Tempat dan waktunya telah ditetapkan dalam kalender kerja,” ujarnya menegaskan.
Meskipun demikian, sampai saat ini belum ada kebijakan nyata, seperti peraturan, penyesuaian anggaran, atau proyek uji coba guna merealisasikan sepenuhnya bantuan sebesar Rp300 juta tersebut.
Gaji Honoraria Guru: Telah Dimulai Namun masih terbatas
Tidak seperti dana desa, perkembangan insentif untuk guru honorer semakin jelas. Dalam klaim mereka, Pemerintah Provinsi Banten lewat Dinas Pendidikan dan Kebudayaan menyatakan telah menyerahkan insentif sebesar Rp500 ribu tiap individu setiap bulannya kepada lebih dari 16.000 guru yang bekerja di sekolah-sekolah swasta.
“Bagi guru honorer yang ada di sekolah negeri, Dindik telah menyediakan gaji dasar serta tunjangan untuk setiap jam pengajaran. Pegawai tata usaha pun sudah menerima insentif melebihi batas minimum upah Provinsi Banten,” jelas Lukman, Pelaksana Tugas Kepala Dindikbud Banten ketika dimintai konfirmasi.
Pikiran-Rakyat.com
.
Di samping itu, alokasi dana sudah diserahkan kepada sekolah negeri maupun swasta dengan menggunakan bantuan dari BOSDA serta lewat program insentif untuk guru. Sarana pendidikan mulai membaik secara bertahap.
“Kita terus membangun, merenovasi, dan mengembangkan infrastruktur sekolah negeri dengan langkah-langkah bertahap guna meningkatkan akses, kualitas, serta pengelolaan,” jelas Lukman.
Dia menyebutkan bahwa kemajuan ini meliputi SMA, SMK, dan SKH di setiap kabupaten atau kota se- Provinsi Banten.
“Langkah-langkah tersebut sedang dijalankan secara berjenjang, termasuk peningkatan, rehabilitasi ataupun revitalisasi,” jelasnya.
Sekolah Gratis Mulai Diluncurkan
Salah satu komitmen dalam program kampanyen yang kini sedang direalisasikan adalah pemberian pendidikan dasar hingga menengah atas (SMA/SMK/MA) secara cuma-cuma untuk semua jenis sekolah, baik negeri maupun swasta. Pelaksanaan formal dari kebijakan ini dimulai pada tanggal 2 Mei 2025, dengan fokus utama pada lembaga pendidikan yang sudah melalui proses verifikasi.
“Pemberitahuan telah diberikan kepada semua sekolah swasta mulai bulan Februari. Mulai awal Juni nanti, sosialiasi akan dilakukan di DPRD serta proses verifikasi untuk sekolah-sekolah tersebut juga bakal berlangsung pada saat yang sama dengan memasuki masa pengajaran baru 2025/2026,” jelas Lukman.
Evaluasi 100 Hari Kerja: 16% Janji Terpenuhi
Dari seluruh enam komitmen yang dijanjikan oleh Gubernur Banten Andra Soni, ini adalah perkembangan terkini dari realisasi janjinya usai seribu hari bekerja:
1. Pendidikan Tanpa Biaya (Terwujud Sebagian)
Proyek telah dijalankan, dan kini tengah memvalidasi daftar sekolah yang terlibat dalam program tersebut untuk masa pengajaran 2025/2026.
2. Anggaran Dana Desa Sebesar Rp300 Juta Per Tahun (Periode Awal Dimulai)
Sampai sekarang, desa hanya mendapatkanRp 100 juta. Dana tambahan akan diatur secara bertahap mengikuti perencanaan pengembangan jangka menengah.
3. Mendukung Kemandirian UKM & Mengurangi Kemiskinan (Masih belum terwujud)
Proyek ini masih berada pada fase persiapan dan belum memperlihatkan tindakan nyata di lokasi.
4. Absorpsi Tenaga Kerja Dalam Negeri & Eliminasi Praktik Suap (Sedang dalam tahap penanganan)
Pemerintah saat ini tengah mengembangkan peraturan yang akan menjadi dasar bagi program tersebut.
5. Jaminan Kesehatan tanpa diskriminasi (Sedang dalam proses)
Pemerintah terus meninjau kembali keputusan yang bakal dijalankan pada skema tersebut.
6. Pemerintahan Tanpa Kecurangan (Sedang dalam tahap pengembangan)
Gubernur sudah memerintahkan semua PNS agar mengekang diri dari perilaku yang tidak jujur dan tetap berpegang pada prinsip-prinsip kejujuran.
Berdasarkan detail tersebut, hanya 16,7% komitmen yang terwujud, sekitar 50% sedang berjalan, dan 33,3% lainnya baru saja dimulai.
Pantauan Ketat, Tidak Ada Jejak Korupsi
Plt Inspektur Daerah Sitti Ma’ni Nina mengklaim bahwa implementasi anggaran selama masa jabatan Andra Soni belum ditemukan adanya penyimpangan. Penilaian tersebut didasari pada Surat Edaran Mendagri serta Instruksi Presiden Nomor 1 Tahun 2025 yang berkaitan dengan peningkatan efisiensi pengeluaran.
“Monitoring dan evaluasi dilakukan guna menjamin keefektifan penganggaran. Tak terdapat petunjuk akan ketidaktepatan, sebab seluruh proses sesuai dengan peraturan,” ujarnya.
Pemerintah Provinsi juga mengurangi anggaran untuk perjalanan dinas menjadi setengahnya, serta membatalkan atau menyederhanakan acara-acara formal dan kunjungan studi banding.
Gubernur Andra Soni mengambil strategi perencangan jangka panjang guna mengejar komitmennya dalam bidang politik. Namun demikian, tidak dapat dielakkan bahwa ada harapan besar dari masyarakat akan adanya tindakan nyata, terlebih lagi berkaitan dengan upaya peningkatan kondisi keuangan warga pedesaan serta kesejahteraan para guru.