Tidak semua paspor memiliki kekuatan yang sama dalam membuka akses ke negara lain. Kekuatan paspor ditentukan oleh jumlah negara yang bisa dikunjungi tanpa visa. Negara dengan kerja sama diplomatik luas biasanya memiliki paspor yang sangat kuat. Sementara negara dengan konflik atau masalah ekonomi umumnya punya akses terbatas.
Paspor yang kuat menjadi impian banyak orang karena memudahkan perjalanan lintas negara. Tahun 2025 kembali memperlihatkan peta kekuatan paspor dunia yang cukup mencengangkan. Indonesia sebagai negara besar ternyata belum bisa bersaing di jajaran atas. Bahkan, posisinya masih tertinggal dari negara kecil seperti Timor Leste.
Fenomena ini memicu pertanyaan soal apa yang membuat paspor Indonesia masih lemah. Padahal dari segi populasi dan sumber daya, Indonesia sangat besar. Untuk memahami lebih lanjut, mari lihat daftar negara dengan paspor terkuat dan perbandingannya dengan paspor Indonesia.
Negara dengan Paspor Terkuat di Dunia 2025
Di posisi pertama, Singapura kembali menjadi pemegang paspor terkuat di dunia. Warga Singapura bisa mengunjungi 193 negara tanpa visa. Posisi ini tak jauh berbeda dari tahun sebelumnya.
Jerman dan Italia menempati posisi berikutnya dengan akses bebas visa ke 191 negara. Disusul oleh Spanyol dan Jepang, yang bisa masuk ke 190 negara tanpa visa.
Perancis, Belanda, dan Swedia juga termasuk dalam daftar lima besar dengan akses serupa. Negara-negara Eropa memang mendominasi jajaran atas karena kestabilan ekonomi dan politiknya.
Korea Selatan dan Finlandia juga berada di peringkat tinggi, dengan akses ke 189 negara tanpa visa. Negara-negara ini dikenal memiliki hubungan diplomatik yang sangat luas.
Indonesia Masih Tertinggal dari Negara Tetangga
Sementara itu, paspor Indonesia hanya bisa mengakses sekitar 74 hingga 78 negara tanpa visa. Ini menempatkan Indonesia di peringkat 66 hingga 71 secara global.
Posisi ini masih tertinggal dibanding negara Asia Tenggara lainnya. Misalnya, Malaysia memiliki akses bebas visa ke 181 negara, sedangkan Brunei mencapai 164 negara.
Bahkan Timor Leste, negara kecil yang baru merdeka dua dekade lalu, unggul dari Indonesia. Timor Leste memiliki akses ke 96 negara tanpa visa, jauh di atas paspor Indonesia.
Ketimpangan ini menunjukkan bahwa paspor Indonesia tergolong lemah. Ini menjadi tantangan besar bagi pemerintah dalam memperkuat posisi global Indonesia.
Mengapa Paspor Indonesia Lemah?
Beberapa faktor utama memengaruhi lemahnya kekuatan paspor Indonesia. Pertama adalah pendapatan nasional yang masih rendah. Ini menyebabkan negara lain enggan memberi kemudahan visa.
Kedua, hubungan diplomatik Indonesia belum maksimal. Masih banyak negara yang belum memiliki kerja sama erat dengan Indonesia dalam bidang politik dan ekonomi.
Ketiga, jumlah penduduk yang besar menimbulkan kekhawatiran soal potensi imigrasi ilegal. Negara tujuan cenderung berhati-hati terhadap pemegang paspor Indonesia.
Keempat, tingginya angka TKI ilegal membuat negara lain enggan membuka akses visa. Banyak kasus penyalahgunaan visa kerja yang merusak citra paspor Indonesia.
Kelima, kurangnya lapangan kerja di dalam negeri memaksa warga mencari kerja di luar negeri. Hal ini memperkuat stigma negatif terhadap pemegang paspor Indonesia.
Kekuatan paspor tidak hanya bergantung pada ukuran negara, tetapi juga reputasi dan kerja sama internasional. Indonesia sebagai negara besar masih harus banyak berbenah. Banyak faktor internal seperti ekonomi, tenaga kerja ilegal, dan diplomasi yang harus diperbaiki.
Sementara negara-negara lain terus meningkatkan kekuatan paspornya, Indonesia justru tertinggal. Bahkan dari negara seperti Timor Leste. Diperlukan langkah konkret dan serius untuk memperbaiki posisi Indonesia dalam daftar paspor global.
Meningkatkan reputasi internasional dan memperluas kerja sama bilateral bisa menjadi solusi jangka panjang. Tujuannya jelas: agar warga Indonesia bisa bepergian lebih mudah dan bebas ke berbagai negara di dunia.***