.CO.ID, BANDUNG – Polisi Daerah Jawa Barat berhasil menangkap 504 individu terkait aktivitas premanisme dalam area kekuasaan mereka di Jawa Barat. Operasi ini berlangsung selama 10 hari mulai tanggal 1 Mei sampai dengan 10 Mei sebagai bagian dari program PEKAT Lodaya. Orang-orang tersebut kemudian mendapat perlakuan bervariasi; beberapa dituntut secara hukum sementara sisanya menerima pembinaan.
Kepala Bidang Humas Polda Jawa Barat, Komisaris Besar Hendra Rochmawan, menyebut bahwa Ditreskrimum Polda Jawa Barat telah menahan 504 tersangka terkait dengan aktivitas premanisme dalam rangkaian penyelidikan atas 177 kasus. Berbagai bukti fisik termasuk pisau dan pistol angin serta dokumen-dokumen relevan juga disita selama operasi tersebut.
“Dia mengatakan bahwa 504 orang terduga preman berhasil ditangkap,” pada hari Selasa, tanggal 13 Mei 2025.
Hendra menambahkan bahwa operasi Lodaya diterapkan guna memelihara keharmonisan dan kenyamana warga di Jawa Barat. Berbagai insiden terkait tindakan intimidatif antar lain pemukulan yang disebabkan oleh organisasi massa di Mapolres Tasikmalaya dan Mapolres Cimahi, juga penyitaan kendaraan bermotor menjadi beberapa contohnya.
debt colector
.
“Akan kami lakukan penerapan hukum dengan ketat, berdasarkan ukuran, serta dengan sikap manusiawi agar dapat menjamin keadaan keselamatan masyarakat yang damai dan stabil,” ujarnya.
Ia mengatakan, Polda Jabar rutin melaksanakan kegiatan penindakan dan pencegahan penyakit masyarakat secara berkelanjutan. Demi terciptanya suasana yang aman dan kondusif di seluruh wilayah Jawa Barat.
“Pembinaan dan solusi lahan pekerjaan dan masalah sosial budaya preman terus dibicarakan dengan Gubernur Jabar dan Kepala Daerah baik kota maupun kabupaten se Jawa Barat,” ungkap dia.
Ia menegaskan, Kapolda Jabar terus mengintruksikan untuk menindak aksi premanisme.